top of page

Respect The Game Kali Pertama Diberlakukan di DBL Jakarta Series

SETIABUDI – Pada hari kedua penyelenggaraan Honda Developmental Basketball League (DBL) DKI Jakarta Series 2016, suguhan pertandingan makin menarik. Salah satunya, ketika tim tangguh yang menjadi juara dua pada musim terakhir, SMA Bukit Sion, turun ke lapangan menghadapi SMAN 82 Jakarta di hall A GOR Soemantri Brodjonegoro, Kuningan, Jakarta Selatan. Di laga perdananya kemarin, Buksi –sebutan SMA Bukit Sion– menunjukkan kualitas sebagai tim unggulan. Pada menit-menit awal, pertandingan berjalan ketat. Pada dua menit pertama, skor tetap 0-0. Skor kacamata tersebut akhirnya bisa dipecahkan guard Buksi Lemuel Owen melalui free throw. Sadar tim yang dihadapi bukan lawan sembarangan, Daha –sebutan SMAN 82 Jakarta– tampil lebih menekan. Sayang, 6 poin yang dicetak ke ring lawan belum cukup untuk mengimbangi agresivitas pemain-pemain Buksi yang mampu mengemas 12 poin sampai akhir kuarter pertama. Meski memimpin cukup jauh, tim pelatih Buksi tampak kurang puas terhadap permainan anak asuhnya. Di kuarter kedua, mereka menyerang habis-habisan. Seakan tidak mau menyia-nyiakan peluang yang didapat, Buksi berhasil menyarangkan 19 poin pada kuarter kedua. Sang guard, Jason Lie, sukses menjadi mesin pencetak poin di kuarter itu. Total, 15 di antara 19 poin merupakan hasil bidikannya. Kuarter ketiga berjalan lebih seru. Daha semakin sulit mengimbangi permainan sang juara bertahan. Pemain-pemain Buksi terus tampil ganas memborbardir ring Daha bertubi-tubi. Pada menit keempat kuarter ketiga, Buksi unggul jauh 41-11. Mengingat selisih poin yang sudah menyentuh angka 30, regulasi respect the game pun akhirnya diberlakukan. Sebagaimana diberitakan, tahun ini, PT DBL Indonesia menerapkan regulasi baru tersebut. Respect the game akan otomatis berlaku ketika selisih poin sudah mencapai 30 poin atau lebih. Tim yang unggul diwajibkan melakukan defense secara man-to-man pada area three point. Hal itu dirasa penting untuk menjaga permainan yang sehat agar tidak sering terjadi selisih skor yang timpang dan memberikan kesempatan bagi tim lawan untuk bangkit. Namun, tim yang unggul tidak perlu khawatir. Mengingat, peraturan itu secara otomatis akan dihentikan ketika selisih poin kembali dibawah 30. Ricky Lesmana, coach assistant Buksi, menyatakan, penerapan respect the game patut diapresiasi. Menurut dia, sebagai sebuah event anak muda yang menerapkan konsep student athlete, sportivitas dan nilai-nilai moral seharusnya memang diletakkan sejajar dengan kemampuan bermain basket di lapangan. ’’Dengan begini, mungkin tim yang tertinggal masih memiliki harapan untuk mengejar kekalahan sehingga rasa saling menghargai tetap terjaga di lapangan,’’ ujarnya. Kali pertama diterapkan, tim Buksi sempat kewalahan mengikuti aturan tersebut. Para pemain beberapa kali terlihat lupa karena belum pernah menjalankan peraturan itu di laga-laga lain. Di kuarter terakhir, Daha tetap bersemangat mengejar poin. Namun, rapatnya pertahanan Buksi membuat Juan Rama dkk tetap sulit mendekat-kan perolehan poin. Di akhir pertandingan, Buksi yang berambisi mencetak sejarah hat-trick juara menutup kemenangan di partai perdana dengan skor mencolok 56-22. (dmp/ver/co3/ali)

222 views0 comments
bottom of page