top of page

Melestarikan Harta Karun Musik Indonesia Melalui www.iramanusantara.org


Rabu 1 Juni 2016, merupakan hari penting sekaligus bersejarah bagi industri musik Indonesia. Bekraf (Badan Ekonomi Kreatif) meresmikan program kerja sama pengarsipan dan pendataan hasil industri rekaman di Indonesia dengan Yayasan Irama Nusantara. Tujuan kerja sama ini agar masyarakat Indonesia dan penikmat musik semakin mengenal musik-musik Indonesia tempo dulu hingga saat ini, bukan hanya pelantun lagu namun juga penciptanya. Dengan demikian, semakin banyak yang mengenal musisi legendaris seperti Ismail Marzuki, Guruh Sukarno Putra, Bing Slamet, Ellya Khadam, Kusbini dan tokoh musik Indonesia lainnya. Terhitung sejak tahun 1920-an sampai dengan 1980-an, data musik berupa file MP3 dan informasi pencipta lagu mulai terdata dengan rapi. Ddokumentasi ini dengan mudah dapat dinikmati dan diakses melalui situs iramanusantara.org

"Musik adalah salah satu subsektor yang digarap Bekraf untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif Indonesia. Industri musik kita tidak hanya berkutat di dalam negeri tetapi jelas telah merambah kawasan ASEAN dan internasional. Ini potensi kekuatan ekonomi kreatif yang harus kita fasilitasi bersama-sama. Adanya situs iramanusantara.org menjadi dasar untuk menampik pengakuan sepihak karya musik Indonesia oleh orang-orang yang tidak berhak.” ungkap Triawan Munaf mewakili Bekraf.

Saat ini, situs iramanusantara.org telah memiliki pengarsipan dalam bentuk digital untuk sedikitnya 1.000 file dari rilisan fisik musik Indonesia di era 1950-an hingga 1980-an. Melalui peluncuran program dokumentasi musik Indonesia ini, Bekraf dan Irama Nusantara diharapkan dapat menambah arsip musik sejumlah 1.500 rilisan dari era 1920-an hingga 1950-an. “Kami optimis mampu mempublikasikan 100 rilisan digital setiap bulan,” ungkap Triawan.

Acara peresmian diadakan di Rolling Stone Café, Jakarta. Turut hadir dan urun pemikiran, beberapa narasumber yang berpengalaman dalam bidang musik dan juga bidang hukum terkait dengan hak cipta dalam lagu. Selain, Triawan Munaf selaku Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) hadir juga musisi legendaris Indonesia Bob Tutupoli, Glenn Fredly yang mewakili musisi muda Indonesia, Christophorus Priyonugroho selaku Ketua Yayasan Irama Nusantara, Arie Legowo dari Warner Music Indonesia, Imam Haryanto dari Komisioner LKMN (Lembaga Kolektif Manajemen Nasional), David Tarigan dan Dian Onno dari Yayasan Irama Nusantara. Acara ini juga dimeriahkan oleh penampilan Deredia di penghujung acara membawakan lagu-lagu tempo dulu.

93 views0 comments
bottom of page