top of page

Teater Koma Gelar Semar Gugat


Jakarta, 3-10 Maret 2016

PRODUKSI TEATER KOMA KE-143 SEMUA ADALAH SEMAR: TEATER KOMA GELAR SEMAR GUGAT Berjuta Semar turun ke bumi jadi Semar Berjuta Semar dipuja lalu dibakukan Berjuta Semar tak bisa bikin kentut lagi Jakarta, 24 Februari 2016 – Setelah 20 tahun berlalu, Teater Koma yang didukung oleh Djarum Apreasiasi Budaya kembali mengangkat Semar Gugat ke panggung pertunjukan. Semar Gugat akan digelar di Gedung Kesenian Jakarta, Pasar Baru mulai dari tanggal 3-10 Maret 2016. “Teater Koma sebagai salah satu teater yang konsisten untuk memproduksi karya seni pertunjukan yang apik dan tak lekang dimakan zaman. Seperti lakon Semar Gugat yang sudah dipentaskan 20 tahun lalu kini dikemas dengan tampilan baru namun tetap memberikan sentuhan khas Teater Koma. Melalui sajian artistik yang indah dan detil serta kemampuan akting para pemainnya yang luar biasa, Teater Koma mampu menginspirasi generasi muda untuk melakukan eksplorasi dan menghasilkan karya-karya kreatif,” ujar Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation. Lakon ini bercerita tentang Kerajaan Amarta sedang geger. Dikarenakan, Srikandi meminta mas kawin yang tak wajar kepada sang calon suami, Arjuna. Saat pesta pernikahan nanti, Arjuna harus memotong kuncung Semar untuk dihadiahkan kepada Srikandi. Hal ini tentu saja merupakan penghinaan besar bagi Semar dan keluarganya. Padahal, hal itu merupakan ulah Betari Permoni yang merasuk ke dalam tubuh Srikandi untuk bisa bermesraan dengan Arjuna. Akhirnya Semar pergi ke Khayangan, meminta dikembalikan jadi wujudnya yang rupawan. Kemudian, menjadi raja Simpang Buwana Nuranitis Asri, dengan gelar Prabu Sanggadonya Lukanurani. Tak lama, dia memutuskan untuk menantang Arjuna dan Srikandi adu sakti. Mampukah Semar menghadapi kesaktian Arjuna, Srikandi serta Betari Permoni? Semar Gugat yang pernah dipentaskan di tahun 1995 ini, membuat sang penulis, N. Riantiarno mendapat penghargaan South East Asia Writers tahun 1998 di Thailand yang diserahkan oleh putra mahkota Thailand, Pangeran Maha Vajiralongkorn. “Lakon Semar Gugat menjadi sarana untuk menyampaikan kritik sosial yang kerap terjadi di masyarakat. Dikemas dengan kreatif sehingga menampilkan pertunjukan yang menarik dan tentunya menghibur penonton yang hadir. Kami harap pertunjukan ini akan menghibur dan penonton yang hadir memahami pesan moral yang kami sampaikan dalam lakon ini,” tutur Nano Riantiarno, sang sutradara pementasan Semar Gugat. Panggung Teater Koma akan diramaikan oleh Budi Ros sebagai Semar, didukung oleh Dorias Pribadi, Rita Matu Mona, Emanuel Handojo, Asmin Timbil, Raheli Dharmawan, Alex Fatahillah serta Daisy Lantang. Tidak ketinggalan pula Cornelia Agatha, Tuti Hartati Dwi, Dana Hassan, Bayu Dharmawan Saleh, Andhini Puteri Lestari, Ina Kaka, Angga Yasti, Julung Ramadan, Bangkit Sanjaya serta Rangga Riantiarno. Cornelia Agatha yang memiliki kecintaan pada teater yang berperan sebagai Permoni dalam lakon ini, juga mengungkapkan kecintaannya pada dunia seni panggung pertunjukan. “Teater Koma, menjadi tempat saya untuk belajar seni peran. Disini saya mendapat banyak ilmu yang dapat saya terapkan ketika saya berakting di atas panggung maupun layar televisi dan saya menikmati setiap proses kreatif dalam produksi teater,” ungkap Cornelia Agatha. Penataan gerak dipercayakan kepada Sentot S. yang juga menangani koreografi “Semar Gugat” tahun 1995. Tata busana digarap oleh Rima Ananda Omar. Komposisi lagu karya Idrus Madani diaransemen oleh Fero A. Stefanus. Skenografi dirancang oleh Taufan S. Chandranegara. Pengarah teknik Tinton Prianggoro berkoordinasi dengan pimpinan panggung Bayu Dharmawan Saleh. Semua dikomandoi oleh co-sutradara Ohan Adiputra dan sutradara N. Riantiarno. Teater Koma menggelar “Semar Gugat” 3-10 Maret 2016 di Gedung Kesenian Jakarta, Pasar Baru. Pentas hari Senin s.d. Sabtu dimulai pukul 19.30 WIB, sedangkan pentas hari Minggu diadakan pukul 13.30 WIB. Selain mendukung pertunjukan, Djarum Apresiasi Budaya juga berpartisipasi dalam program apresiasi seni pertunjukan Teater Koma, yaitu sebuah program yang bertujuan untuk mengajak guru, mahasiswa, dan perwakilan pekerja seni teater di Jakarta untuk menonton pertunjukan Teater Koma. Program ini diharapkan memberikan ruang apresiasi bagi masyarakat terutama yang belum pernah menonton karya Teater Koma sebelumnya, sehingga mereka menemukan referensi mengenai sajian artistik serta konsep dramaturgi yang detil dari karya Teater Koma. Info tiket: Teater Koma: 021-7359540 / 021-7350460 0821 22 7777 09 Pin BB: 2890E85B Suntea: 0818990579 / 08161190953 www.teaterkoma.org / www.blibli.com Harga Tiket: Weekend (Jumat-Minggu): Kategori 1: Rp. 350.000 Kategori 2: Rp. 275.000 Kategori 3: Rp. 200.000 Kategori 4: Rp. 125.000 (balkon) Weekday (Selasa-Kamis): Kategori 1: Rp. 250.000 Kategori 2: Rp. 200.000 Kategori 3: Rp. 150.000 Kategori 4: Rp. 100.000 (balkon) NoMat (Senin): Kategori 1: Rp. 200.000 Kategori 2: Rp. 160.000 Kategori 3: Rp. 120.000 Kategori 4: Rp. 75.000 (balkon)

29 views0 comments
bottom of page