top of page

Ismaya Kampanyekan Gaya Hidup Sehat Lewat Yoga in The SKYE


Bagi sebagian orang, yoga dikenal sebagai aktivitas untuk membentuk postur tubuh. Padahal, lebih dari itu, yoga melatih pernapasan, meningkatkan daya tubuh, konsentrasi, dan mengajak pelakunya hidup menyatu dengan alam. Di Jakarta, yoga tidak hanya dilakukan di studio dan pusat-pusat kebugaran, tetapi juga di ruang terbuka hijau. Ismaya lewat salah satu tenant-nya SKYE membuat sebuah gebrakan baru untuk mengkampanyekan gaya hidup sehat bagi warga Jakarta dengan menggelar kegiatan yoga di puncak Menara BCA lantai 56. Suasana SKYE pada Sabtu pagi, 31 Oktober 2015, tampil berbeda, tidak terlihat DJ booth atau pun meja-meja pengunjung seperti biasanya. kali ini, terhampar luas rerumputan di puncak Menara BCA berpadu dengan udara sejuk dan segar di Sabtu pagi, terasa riuh dengan kehadiran puluhan yogis yang berkumpul dan berlatih yoga bersama. Orang-orang yang tergabung dalam komunitas Yoga in The SKYE ini rutin berlatih yoga dan pilates di SKYE setiap Sabtu pagi. Latihan yoga dilaksanakan oleh SKYE yang bekerja sama dengan Celebrity Fitness sebagai instruktur dalam latihan yoga tersebut. Pagi itu, latihan yoga dipimpin pengajar yoga dari pusat kebugaran Celebrity Fitness, Diana Embran. ”Inhale.... Exhale…,” kata Diana, sambil bernapas panjang dan dalam. Dia mencontohkan gerakan mountain pose. Dalam pose ini, posisi badan lurus dan kedua kaki berdiri sejajar satu sama lain. Secara perlahan, kedua tangan naik ke atas kepala dengan posisi dua telapak tangan menyatu. Gerakan stretching (peregangan otot) itu membuat tubuhnya terasa lebih rileks. Instruktur tersebut mengulang gerakan tersebut beberapa kali. Di dekatnya, para yogis mencoba gerakan yang sama. Mereka juga melakukan beragam pose, mulai dari pose pohon, yaitu gerakan berdiri dengan bertumpu pada satu kaki; pose kobra, yaitu gerakan dengan posisi badan tengkurap dengan tangan diletakkan di sebelah dada dan kepala menengadah; hingga pose yang agak rumit seperti pose burung merpati, yakni gerakan bertumpu pada dua tangan seperti push-up dengan salah satu kaki dilipat di dekat dada dan satu kaki yang lain diangkat ke belakang. Materi yoga pagi itu terasa dinamis. Diana menekankan postur keseimbangan tubuh yang bertumpu pada telapak tangan. Postur itu perlu didukung teknik pernapasan yang baik. Perubahan postur dibuat mengalir sehingga para peserta tidak merasa terbebani dengan gerakan-gerakan sulit. Bagi Diana, yoga adalah laku kehidupan. Seperti kanak-kanak, semua orang mengawali gerak kehidupan dengan belajar merangkak, kemudian berdiri, berjalan, dan berlari. ”Aku tidak memaksa peserta bisa secara sempurna melakukan gerakan-gerakan yoga. Yang penting, mereka menikmati prosesnya,” kata Diana. Para peserta yang mengikuti kegiatan Yoga in The SKYE tiap event-nya dibatasai sebanyak 25 orang saja, hal ini bertujuan untuk tetap mengutamakan kenyamanan bagai para peserta. Para peserta sendiri berasal dari beragam kalangan, seperti karyawan swasta, mahasiswa, ibu rumah tangga, dan musisi. “Beryoga di ruang tebuka pada pagi hari dan di ketinggian akan memberikan kegembiraan, rasa bersatu dengan alam, dan membuat pikiran menjadi lebih terbuka. Materi latihan pun terasa lebih mengalir dan tidak terpaku pada gerakan-gerakan monoton.” Tutur Monica Cindy selaku Asst. Brand Manager SKYE. Interaksi dengan orang-orang dari beragam kalangan menambah semarak suasana latihan. Selain itu, peserta juga bisa berlatih pernapasan dengan lebih baik karena udara yang dihirup masih belum tercemar polusi. “Setiap peserta dikenakan biaya pendaftaran sebesar Rp375.000,-/ orang, biaya ini sudah mencakup segala kebutuhan peserta seperti minum, sarapan, matras, handuk dan biaya instruktur.” Tambah monica. Melihat animo masyarakat yang cukup ramai Monica Cindy bersama timnya berencana akan secara rutin menyelenggarakan kegiatan Yoga in The Skye sebanyak dua kali dalam satu bulannya.

81 views0 comments
bottom of page