top of page

Assessment of artisanal gold miners exposition to elemental mercury vapors by its determination by h


Pusat Kebudayaan Italian di Jakarta dan Istituto Italiano di Cultura Jakarta (IIC Jakarta) menyelenggarakan seminar bertajuk “Assessment of artisanal gold miners exposition to elemental mercury vapors by its determination by hair” dengan pembicara Prof. Ivano Vassura dari Università degli Studi di Bologna, Maywin Dwi Asmara seorang peneliti muda dari Universitas Mataram dan seorang fotografer yang juga peneliti sains Dott.ssa Elisabetta Zavoli. Acara tersebut diselenggarakan di IIC Jakarta di bilangan Menteng, pada 7 September 2015. Merkuri merupakan logam berat yang sudah dikenal sejak zaman dahulu kala. Dan sejak awal penggunaannya, merkuri telah dikenal dapat mencemari lingkungan dan dapat berdampak buruk pada kesehatan manusia. Saat ini, salah satu emisi merkuri terbesar di lingkungan berasal dari proses penggabungan dari merkuri dan emas, yang digunakan untuk mengekstrak logam mulia dari batu emas-bantalan. Meskipun proses tersebut dinilai tidak efisien, namun proses itu tersebar luas di pertambang rakyat kecil (Artisanal Skala Kecil Gold Mining - RUPS) karena mudah dilakukan. Secara khusus, wilayah Asia Timur dan Tenggara merupakan salah satu wilayah di dunia yang paling terpengaruh oleh kontaminasi lingkungan oleh merkuri. Di Indonesia ada lebih dari 800 titik api RUPS mempekerjakan puluhan ribu penambang. Peningkatan perluasan daerah yang terkena kegiatan pertambangan dan kurangnya data langsung pada kontaminasi di daerah ini membutuhkan upaya lebih lanjut untuk mempelajari dampak pencemaran dan kesehatan lingkungan di wilayah pertambangan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui paparan merkuri dari para penambang dan orang-orang yang tinggal dekat daerah pertambangan di bagian barat pulau Sumbawa, di distrik Taliwang, dengan menentukan konsentrasi total merkuri di rambut mereka. Selain menganalisis 150 sampel dari relawan, kami mengumpulkan informasi tentang gaya hidup mereka dan kondisi sosial ekonomi masyarakat, melalui kuesioner. Dalam proyek ini, berkat beasiswa diberikan oleh Kementerian Luar Negeri Italia, seorang peneliti muda Indonesia dari Universitas Mataram, Maywin Dwi Asmara, juga terlibat dalam rangka untuk meningkatkan pelatihan ilmiah di daerah ini. Sebuah media film dokumenter untuk menunjukkan pertambangan dan proyek penelitian seluruh juga dibuat oleh Dott.ssa Elisabetta Zavoli, seorang fotografer dengan latar belakang ilmiah, dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang masalah ini.

33 views0 comments
bottom of page