top of page

Suasana Jogja Tempo Doeloe di Pasar Kangen Jogja


Jika Anda ingin mengenang suasana Yogyakarta "tempo doeloe," ada baiknya Anda datang ke acara Pasar Kangen Jogja. Untuk kedelapan kalinya sejak 2008, Pasar Kangen Jogja khusus digelar bagi warga dan wisatawan yang merindukan atau sekadar ingin tahu suasana Yogyakarta tempo dulu. Digelar selama enam hari sejak tanggal 25 Agustus 2015, Pasar Kangen Jogja dimeriahkan oleh 70 stand kuliner, 57 stand pengrajin, dan 23 stand batu akik. Bertempat di komplek Taman Budaya Yogyakarta, acara ini terbuka untuk umum dan gratis.

"Walaupun tahun ini pendaftar stand cukup banyak, namun kami selaku panitia membatasi jumlah peserta. Selain disebabkan keterbatasan ruang, kami juga memperketat seleksi, misalnya kami hanya memilih kuliner tradisional, sementara kuliner-kuliner franchise dengan tegas kami tolak," ujar Nini Sularni, ketua panitia Pasar Kangen Jogja. Berbagai jajanan tradisional yang sulit ditemui di supermarket maupun pasar modern seperti gatot, lopis, ketan, tiwul, cenil, wedang uwuh, pecel ndeso, sate koyor, oseng-oseng bledhek, tersedia disini. Stand-stand bernuansa Jogja tempo dulu pun dibangun dengan bentuk-bentuk kios dari bambu dan atap dari daun kelapa yang dikeringkan. Memang tidak praktis, tetapi cukup menggambarkan suasana tempo dulu.

Yang menarik lainnya dari Pasar Kangen Jogja adalah Gelar Seni Tradisi, yang menampilkan 20 kelompok kesenian tradisi dengan hasil kerajinan antara lain cincin akik, pigura, arca batu kecil, miniatur prajurit kraton, wayang karton, dan topeng kayu. Juga ada barang-barang kuno seperti gramofon beserta piringan hitamnya, uang kuno, kaset-kaset lama dan koleksi lawas lainnya juga ditawarkan di Pasar Kangen Jogja ini. Diharapkan, Pasar Kangen Jogja mampu menjadi destinasi baru bagi pariwisata DIY. Sesuai dengan namanya, Pasar Kanger Jogja diharapkan bisa menjadi peristiwa seni budaya yang "ngangeni" bukan saja bagi masyarakat Jogja, tapi juga wisatawan luar Jogja yang rindu suasana Jogja tempo dulu. "Bagi generasi yang lebih tua, Pasar Kangen Jogja juga menghadirkan romantisme masa lalu sementara generasi muda tampaknya lebih tertarik dengan sensasi kuliner tempo dulu,"tambah Nini Sularni. (*)

100 views0 comments
bottom of page