top of page

Barry Likumahua Kobarkan Semangat Patriotisme Melalui Musik Jazz

Artikel dan Foto: Isthi Rahayu

Menghabiskan hari Minggu sore sembari menonton pertunjukan musik jazz? Wah pastinya menyenangkan ya. Namun bagaimana rasanya jika melalui pertunjukan musik jazz, semangat patriotisme kita yang tak jarang sudah mulai meredup dapat terkobar kembali? Tak hanya menyenangkan, tetapi pastinya juga mendatangkan arti yang mendalam terlebih saat mendekati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-70 pada tahun ini. Sore itu, 9 Agustus 2015, Galeri Indonesia Kaya menyajikan pertunjukan bertajuk “Musik untuk Bangsa” yang mempersembahkan seorang bassist muda berbakat, Barry Likumahuwa. Seputar Event merasa beruntung, karena mendapat kesempatan untuk menyaksikan penampilan musisi yang kental dengan aliran funk jazz nya tersebut. Bergeser sedikit dari pukul 15.00, Barry Likumahuwa and friends pun mengawali penampilannya dengan lagu Walkin’ with the Bass. Lagu yang masuk dalam solo album pertamanya yang ia rilis pada tahun 2008 itu cukup menghangatkan suasana sehingga tak jarang para pengunjung yang ada di auditorium Galeri Indonesia Kaya pun bergoyang kecil mengikuti irama. Ketika Anda mendengar nama belakang musisi kelahiran 1983 ini, pasti Anda langsung mengaitkannya dengan musisi kawakan Indonesia, Benny Likumahuwa atau Utha Likumahuwa. Yup, dugaan Anda benar. Barry ternyata merupakan putra dari Benny Likumahuwa, yang tak lain merupakan kakak dari Utha Likumahuwa. Dan sore itu, para penonton pun dikejutkan dengan kehadiran Benny Likumahuwa lengkap dengan membawa sebuah trombon. Tak berapa lama kemudian, ayah dan anak itu pun berkolaborasi membawakan lagu Rayuan Pulau Kelapa karya Ismail Marzuki dengan apiknya. Sore itu, total ada delapan lagu pengobar semangat patriotisme yang dibawakan oleh Barry Likumahuwa. Sebut saja Bendera milik grup band Cokelat, Bongkar milik Iwan Fals, Pemuda, Tanah Airku, Generasi Synergy, dan Unity yang merupakan salah satu track dalam album Generasi Synergy repackage milik Barry Likumahuwa Project. Pertunjukan sore itu ditutup dengan lagu Rumah Kita milik grup rock legendaris Indonesia, God Bless, yang diaransemen dalam nuansa jazz. Dan pada momen itu pula Barry Likumahuwa berpesan pada para pengunjung yang ada di auditorium jika di tengah keluh kesah yang kerap kita lontarkan pada kondisi bangsa ini, sudahkah kita membuat perubahan agar bangsa ini lebih baik? Karena perubahan harus dimulai dari diri sendiri.

15 views0 comments
bottom of page