top of page
Writer's pictureYudika Nababan

GMPB 2015 Berdayakan Masyarakat Desa Dengan Pendekatan Budaya

Artikel & Foto: Akbar Keimas Alfareza

Kurangnya pemberdayaan masyarakat terutama pada daerah-daerah tertinggal yang sulit terjangkau membawa keprihatinan tersendiri. Beragam metode pernah diterapkan pemerintah tetapi masih kurang maksimal dalam penerapannya di kehidupan masyarakat tertentu.

Berangkat dari masalah tersebut, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia bersama dengan Corporate Forum for Community Development (CFCD) menyelenggarakan kegiatan bertajuk Gelar Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Budaya (GPMB) Expo & Awards 2015. Kegiatan ini diselenggarakan di Hall B Jakarta Convention Center (JCC) pada 30 Juli—2 Agustus 2015. Kegiatan Expo & Awards tahun 2015 ini merupakan penyelenggaraan yang ketujuh kalinya. Pada tahun-tahun sebelumnya, kegiatan ini bernama Gelar Karya Pemberdayaan Masyarakat (GKPM) Expo & Awards dan di tahun 2015 ini diubah menjadi Gelar Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Budaya (GPMB) yang disesuaikan dengan fokus koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Tema kegiatan yang diangkat pada tahun ini adalah “Gerakan Desa Untuk Masyarakat Yang Lebih Berdaya, Berkarakter, dan Berbudaya Menuju Indonesia Hebat”, hal ini sejalan dengan mulai dilaksanakannya undang-undang No. 6 tahun 2014 tentang desa, di mana desa memiliki kewenangan lebih besar dalam membangun daerahnya. Dengan desa menjadi subjek pembangunan, maka pembangunan bangsa ini akan dimulai dari pembangunan manusia di desa yang lebih berdaya, berkarakter dan berbudaya.

Pendekatan budaya dianggap lebih relevan untuk memberdayakan masyarakat, khususnya pada desa-desa tertinggal. Adat-istiadat yang telah terpupuk dan mendarah daging coba dikolaborasikan dengan beragam program pembangunan. Cara ini dilakukan agar lebih mudah dipahami dan dijalankan dengan seksama. Tujuan GPMB 2015 sendiri adalah sebagai sarana informasi dan sosialisasi penyelenggaraan pemerintahan, koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian urusan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, yang dikemas dalam visualisasi pameran dalam mendukung gerakan desa berbudaya. Hal ini dilakukan untuk mendorong keterampilan dan bakat individu dalam pengembangan ekonomi lokal, termasuk kemitraan dengan dunia usaha dalam program CSR dan PKBL serta peluang pengembangannya. Membuka ruang interaksi antar berbagai kementerian dan lembaga peserta pameran dengan pemerintah daerah, dunia usaha, organisasi non pemerintah, dunia pendidikan, pelaku usaha menengah dan kecil dan peserta pameran lainnya. Dalam kegiatan ini dipamerkan berbagai informasi dan hasil aktivitas pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan dunia usaha serta kelompok dan organisasi masyarakat lain yang telah berperan aktif secara bersama-sama dalam mendukung pemberdayaan masyarakat, pembangunan desa, pembangunan manusia dan pembangunan budaya.

108 views0 comments
bottom of page