top of page

Bersatu dalam Konser Amal Musik Klasik Indonesia 2015

Pesta kebun. Ya, bayangkanlah ada sebuah pesta kebun di mana keluarga dan kerabat berkumpul, masing-masing membawa hidangan lezat dan istimewa untuk dicicipi bersama dalam sebuah keceriaan dan kekerabatan yang hangat serta mesra di kebun yang indah. Hal ini yang dapat kami gambarkan mengenai Konser Amal Musik Klasik Indonesia yang baru pertama kali diadakan tersebut. Konser yang diberi tajuk Indonesia Bersatu ini diinisiasi oleh Musik Klasik Indonesia (MKI), sebuah grup musik klasik terbesar, paling informatif, dan paling edukatif di Indonesia.

Berbagai musisi berbakat yang sudah dikenal di Indonesia berkumpul bersama menyuguhkan musik klasik yang mereka mainkan dengan berbagai instrumen baik secara grup atau solo. Sebutlah Leandro Christian yang bermain solo piano, Jubing Kristianto dengan solo gitarnya, Ari Moeladi memainkan double bass diiringi dentingan piano Endang Kusumaningsih, penyanyi tenor Victor Haminudin diiringi pianis Teguh Sukaryo dan masih banyak penampil lainnya. Suguhan musik ini dinikmati bersama baik oleh para musisi maupun pentonton yang hadir di Teguh Sukaryo International Music School Recital Hall, yang artistik dengan akustik ruangan yang mengagumkan.

Kehangatan itu sangat terasa karena setiap kali konser usai digelar, seketika para penonton dan penampil berbaur saling bertegur sapa, berkenalan, bahkan para penoton dapat foto bersama dengan para penampil nan berbakat ini... seakan tanpa batas. Pada situasi yang jarang ditemui di konser-konser lain pada umumnya ini, semua yang berada di ruangan tersebut dapat berbincang mengenai musik, terutama musik klasik, dan saling berbagi pengalaman. Pada kesempatan ini pula berbagai musisi lintas generasi dan penguasaan instrumen berkesempatan untuk berkumpul. Masing-masing musisi saling mendukung, tanpa adanya pretensi adu skill ataupun kompetitif.

Pada konser amal yang diselenggarakan pada 15 & 17 Juni 2015 tersebut, selain musisi yang sudah disebutkan di atas juga terdapat beberapa pemusik nan berbakat lainnya yang turut menghibur para penonton yang hadir: Lianto Tjahjoputro, Sietse-Jan Weijenberg, Byrd Siripong, Bernadus Beny Hushein, Irianto Suwondodo, Intan Mayadewi Tjahjaputra, Atik Suharni, Agung Widyo Pramono, Anna Prapti Budi Rahayu, Henny Heryatni, Ni Luh Ayustha. Selama dua hari penyelenggaraan, para penonton yang memadati recitall hall dihibur dengan sederet komposisi nan membuai, sebut saja Romance Op. 50 milik Beethoven, Scherzo Op. 32 No. 2 milik Reinhold Gliere, Auf dem Storm D. 943 karya Franz Schubert, Piano Trio No. 2 milik Dmitri Shostakovich, Prelude and Fugue WTC Book I No. 21 karya Bach, Ave Maria milik Bach dan serentet komposisi kenamaan lainnya.

Tak hanya dihibur oleh komposisi milik komposer klasik kenamaan, pada pelaksanaan konser hari kedua para penonton pun diberi kejutan dengan penampilan lima penari balet asuhan Esther Agustina dari On Point Ballet. Pada kesempatan ini, Oziel Tuah Ersada, Nayla Intan Kamilia, Mima Afifah Fajria, Kesya Vanya Lukita, Stephanny Permatasari menari diiringi alunan piano Kamadjaja milik Mochtar Embut yang dibawakan dengan indah oleh Christiana Albertha Widjaja.

Selain sebagai ajang silaturahmi antara para musisi dan penonton, ternyata konser ini juga mengandung banyak tujuan, salah satunya yang tersurat adalah penggalangan dana untuk MKI Book Club. Sesuai dengan visinya, yaitu turut menyebarkan musik klasik yang sangat indah, ajaib dan berkhasiat kepada setiap insan Indonesia. Menjadikan setiap masyarakat Indonesia cerdas, bijaksana, berbudaya, kreatif, serta sehat berimbang dalam jasmani dan rohaninya, maka sejak kurang lebih setengah tahun yang lalu MKI pun menginisiasi MKI Book Club. Pada MKI Book Club ini, para anggota MKI dapat meminjam beragam buku tentang musik, khususnya klasik, secara cuma-cuma. Tak hanya gratis, caranya pun mudah. Para anggota MKI tinggal menelusuri peminjam buku terakhir dari buku yang dibutuhkan, menghubungi yang bersangkutan, lalu meminta agar buku tersebut dikirimkan. Semuanya gratis, kecuali ongkos kirim. Nah, untuk melengkapi koleksi buku MKI Book Club tersebut lah konser ini digelar.

Teguh Sukaryo saat diwawancara oleh Seputar Event pada kesempatan tersebut juga mengungkapkan tujuan tersirat yang dinilai terpenting dari penyelenggaraan konser ini: betapa musik dapat menyatukan seluruh umat manusia di seluruh dunia. Tak memandang apa ras mereka, usia, agama, dan lain sebagainya. Suara yang tersusun untuk mengungkapkan keindahan yang terangkum dalam musik dapat menjadi sarana berkomunikasi tak hanya secara verbal namun juga dari hati-kehati. Melalui konser inilah, diharapkan kita semua dapat bersatu tanpa adanya halangan berupa batasan ras, usia, agama, dan lainnya yang biasanya menghadang. Dan harapan itu dimulai dengan Indonesia Bersatu yang menjadi tema konser amal pertama ini. Bravo MKI! Ditunggu Konser Amal Musik Klasik Indonesia selanjutnya.

130 views0 comments
bottom of page