top of page

JF3 Salurkan Inspirasi Desainer Muda dan Pebisnis Mode

Artikel & Foto: Tommy Wahyu Utomo

Event tahunan Indonesia Fashion Week yang sejak 2012 lalu diadakan rupanya membawa gebrakan tersendiri bagi dunia fesyen tanah air. Tak hanya ketika perhelatan mode terbesar itu berlangsung, namun gemanya juga terlihat melalui serangkaian event lainnya. Ini terbukti dengan diadakannya seminar, talk show, workshop hingga pameran dagang (exhibition) yang didukung oleh Indonesia Fashion Week. Adalah APPMI (Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia), yang menjadi motor event tahunan ini beserta event-event lain yang menyokongnya. Tujuan utamanya adalah satu: mewujudkan Indonesia sebagai pusat mode dunia di tahun 2025. Menurut APPMI, fungsi regenerasi yang ada di dunia fesyen Indonesia adalah untuk mewujudkan mimpi besar itu. Maka dari itu, dalam setiap perhelatan Indonesia Fashion Week, rutin diadakan kompetisi fesyen yang ditujukan untuk generasi muda yang bertajuk IFDC (Indonesia Fashion Design Competition). Kompetisi ini bertujuan untuk membangun semangat berkarya, menumbuhkan jiwa entrepreneurship and sharing hal-hal teranyar mengenai dunia fesyen yang terjadi di Indonesia maupun mancanegara. Mengingat tingginya minat generasi muda Indonesia akan bisnis ini, tak heran rasanya jika setiap tahunnya IFDC semakin banyak diminati desainer muda yang baru mulai meniti karier. Dengan perhelatan ini, IFDC kini telah melahirkan banyak insan dunia fesyen yang andal. Sebagai salah satu upaya untuk menjaring pengusaha mode muda Indonesia, Indonesia Fashion Week kembali menggelar event tahunan, Jakarta Food & Fashion Festival, atau yang biasa disebut dengan JF3 di Mall Kelapa Gading 3. Event JF3 sendiri merupakan bagian dari program Enjoy Jakarta dan diadakan rutin tiap tahunnya sebelum perayaan ulang tahun ibu kota Jakarta. Sebagai bagian dari rangkaian acara JF3, Seputar Event berkesempatan untuk menghadiri konferensi pers sekaligus peragaan busana empat pemenang Indonesia Fashion Design Competition, yaitu Fransisca Phang, pemenang pertama IFDC 2013; Savira Lavinia Raswari, pemenang pertama IFDC 2014; Ernesto Abram, pemenang kedua IFDC 2014; dan Audrey Aledya Chaerunnisa, pemenang ketiga IFDC 2014 pada 27 Mei 2015. Dengan adanya event ini, terlihat jika para lulusan terbaik IFDC tak hanya mendapatkan gelar yang prestisius, namun juga kompetisi ini dapat menjadi pembuka jalan untuk membangun bisnis yang mapan dan solid di dunia mode. Para lulusan IFDC ini juga dibekali beasiswa studi selama 10 bulan di KOEFIA Academy, sebuah sekolah mode ternama di Roma, Italia, dan mewakili Indonesia dalam ajang Business to Business Hongkong Fashion Week. Acara dilanjutkan dengan sesi kedua yang diisi dengan peragaan busana dari para desainer lainnya seperti Abee Mandala, Mahadevi, Hikmat Fashion, Didesa, hingga Le Famme. Seketika rancangan pertama dikeluarkan, pandangan mata para tamu undangan maupun awak media pun tak pernah lepas dari catwalk, baik itu untuk mengabadikan momen yang istimewa tersebut ataupun sekadar memandang kagum rancangan nan inovatif yang melewati catwalk.

Dari beragam tema yang disajikan oleh para desainer, tim Seputar Event tertarik dengan rancangan bertemakan “My First Day” buah karya Oki Wong yang terinspirasi oleh kesan Oki sewaktu pertama kali masuk sekolah dulu. Desain-desain tersebut dibuat penuh warna, yang pastinya mengundang keceriaan tersendiri. Yang menarik dari sesi peragaan karya Oki Wong adalah para model yang membawakan rancangan Oki bergaya bak anak kecil yang riang dan atraktif dan menimbulkan aura kegembiraan tersendiri.

Bravo para perancang muda Indonesia, bravo IFW. Semoga dengan adanya perhelatan ini para perancang muda Indonesia dapat melebarkan sayapnya ke ranah industri fesyen tak hanya di dalam, namun juga di luar negeri.

36 views0 comments
bottom of page