top of page
Writer's pictureYudika Nababan

Teater Pandora Siap Persembahkan Lakon Perkawinan


Jakarta, 04 Mei 2015

“Apakah kalian pikir kawin itu sama dengan memakai sepatu dan jalan-jalan?” Demikianlah kutipan dialog dalam naskah ‘perkawinan’ yang akan dipentaskan oleh Teater Pandora sebagai bagian dari soft launching pada tanggal 4 Mei 2014 di Auditorium gedung IX FIB UI. Lakon ‘perkawinan’ yang akan dimainkan oleh Teater Pandora merupakan lakon komedi yang dibalut dengan isu-isu sosial. Maka tak heran jika lakon ini dekat dengan predikat komedi satir (Komedi yang sensitif dengan kritik permasalahan sosial). Ahmadin Akhmad merupakan bujangan yang ingin dicomblangkan dengan seorang perempuan bernama Ambarita. Hubungan mereka bukan tanpa menjumpai rintangan. Eliya sebagai mak comblang turut serta membawa lelaki lainnya yang juga ingin dikawinkan. Sementara itu, Karim sahabat Akhmad tak ingin kehilangan bagian untuk menjodohkan sahabatnya dengan Ambarita tanpa perlu bersusah payah melalui usaha Eliya. Kelucuan pun muncul ketika Akhmad dan calon lainnya bersaing untuk mendapatkan hati Ambarita. Mulai dari saling ejek hingga siasat yang penuh intrik. Secara garis besar, lakon perkawinan membingkai tentang rasa gundah atas arti komitmen dan kebutuhan untuk hidup berpasangan. Komitmen diperlukan agar kesakralan suatu hubungan bisa terjaga. Kini, dengan adanya berita perceraian dan perselingkuhan dimana-mana, arti komitmen berubah sekedar penghias belaka. Perkawinan jadi menakutkan, tatkala masalah yang datang hanya bisa berakhir dengan pertengkaran.Ketika semakin mapan seorang lelaki bujang, maka semakin sulit untuk kembali memulai asmara. Begitulah yang terjadi pada tokoh di lakon ‘perkawinan’. Untuk itu praktek percomblangan dibutuhkan. Komedi yang akan dimainkan adalah komedi yang dibalut dengan gaya farce. Yang artinya berlebihan atau gerak yang besar. Farce merupakan bagian tersendiri dalam komedi yang syarat akan kejeniusan komedi secara visual (gerak, mimik dan ekspresi berlebihan) dan Verbal (dialog). Teater Pandora adalah kelompok teater profesional yang berdiri pada tahun 2014 oleh beberapa kalangan alumni dan mahasiswa Universitas Indonesia. Beberapa diantaranya adalah Maharani Megananda sebagai Sutradara (Mahasiswi Ilmu Politik UI 2011 dan Marketing Manager) Yoga Mohamad sebagai Co-Sutradara (Musisi, Pengajar dan Penulis), Ikhaputri Widiantini sebagai Artistik (Dosen dan Aktivis Perempuan) dan Brennda Gabriella sebagai Promotion Manager (Mahasiswi Ilmu Komunikasi UI, Aktivis dan Desainer). Sebagai kelompok baru dalam dunia teater, Teater Pandora ingin menghadirkan pementasan yang berkualitas, aktual dan menghibur. Melalui program pengembangan aktor-aktor yang berkualitas milik Teater Pandora dan pengembangan struktur pola manajemen pentas yang profesional. Teater Pandora adalah reaktor yang siap diledakan dan bereaksi atas apa yang terjadi di antara kita. Mengusung tema: Kita, Panggung, Kita yang berarti: Kita adalah pelaku pertunjukan dan Kita adalah penonton. Tanpa sekat yang memisahkan, hanya panggung yang menghapus jarak melalui interaksi dalam pementasan. Dengan kata lain, panggung adalah ritus tempat kita beribadah bersama dalam cerita. INFORMASI : 1.Danang Pudjo (0813 8134 5501) 2.Maya (0812 1276 3356) 3.Indira (0812 1245 1994)

21 views0 comments
bottom of page