top of page

Kick Off SATU Indonesia Awards 2015

Artikel: Isthi Rahayu | Foto: Yudika Nababan

Rasanya, jarang kita dapat menemukan orang yang mau menempatkan kebutuhan orang lain di atas kebutuhan dirinya sendiri... “your first, bukan me first.” Namun setelah bertemu dengan dua orang dari 25 penerima SATU Indonesia Awards, reporter Seputar Event yakin, jika ada orang-orang yang dengan ikhlasnya mendermakan pikiran, tenaga, bahkan uangnya bagi kemaslahatan orang banyak. Adalah PT Astra International Tbk (Astra) bersama para pihak yang membantu menyebarkan informasi mengenai SATU Indonesia Awards lah yang berhasil menemukan mutiara-mutiara bangsa yang tersebar di seluruh Indonesia tersebut. Di bawah payung Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia, Astra setiap tahunnya menyelenggarakan SATU Indonesia Awards yang bertujuan untuk memberikan penghargaan bagi generasi muda Indonesia berprestasi yang memiliki kontribusi positif bagi masyarakat di bidang pendidikan, teknologi, lingkungan, kesehatan, dan kewirausahaan. Astra bekerjasama dengan Tempo Institute menyeleksi generasi muda yang berprestasi dan memiliki semangat yang sama dengan Astra atas kiprahnya yang sejalan dengan salah satu butir Catur Dharma Astra: “Menjadi Milik yang Bermanfaat bagi Bangsa dan Negara.” Dan di siang hari yang cerah, 24 Maret 2015, tim Seputar Event beruntung karena mendapat kesempatan untuk menghadiri Kick Off SATU Indonesia Awards yang diselenggarakan di bilangan SCBD, Jakarta Selatan, guna mendapat penjelasan secara langsung mengenai kegiatan SATU Indonesia Awards. Acara disambut oleh Chief of Corporate Communications Social Responsibility & Security Astra Pongki Pamungkas yang pada kesempatan ini menyampaikan jika penyelenggaraan SATU Indonesia Awards didasari pada pemikiran jika Astra ingin bermanfaat bagi bangsa. Karena pada prinsipnya, di manapun instalasi Astra berada, harus memberikan manfaat bagi lingkungan sekitarnya.

Acara dilanjutkan dengan kata sambutan dari Group Head Corporate Secretary Tempo Media Group, Rustam F. Mandayun yang menyebutkan jika tahun ini merupakan yang keenam kalinya Tempo Media Group bekerja sama dengan Grup Astra untuk menyelenggarakan SATU Indonesia Awards. Dalam kesempatan ini ia menginformasikan jika terjadi peningkatan pendaftar dari pertama kali diselenggarakan hingga penyelenggaraan SATU Indonesia Awards 2014. Namun begitu, ternyata dari jumlah pendaftar yang masuk, tak semua memuanya memenuhi syarat. Oleh karena itu, ia berharap jika rekan-rekan dari media massa dapat membantu menyebarkan informasi mengenai SATU Indonesia Awards, termasuk di dalamnya persyaratan yang harus dipenuhi oleh para pendaftar.

Selanjutnya, Head of Public Relations Division Astra, Yulian Warman, mempresentasikan perjalanan SATU Indonesia Awards semenjak pertama kali diselenggarakan pada 2010. Seperti yang disinggung oleh Rustam F. Mandayun, sejak diselenggarakan pertama kali enam tahun yang lalu, jumlah pendaftar SATU Indonesia Awards selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2010 dengan 120 pendaftar, tahun 2011 dengan 492 pendaftar, tahun 2012 dengan 1088 pendaftar, tahun 2013 dengan 1606 pendaftar, dan yang teranyar pada tahun 2014, yaitu 1883 pendaftar.

Yulian Warman juga menegaskan jika kendati setiap tahunnya jumlah peserta semakin bertambah, namun proses seleksi penerima SATU Indonesa Awards selalu dilaksanakan seketat mungkin sehingga mutiara bangsa yang ditentukan sebagai penerima apresiasi memang layak untuk dipilih. Setelah melalui proses penjaringan peserta yang cukup panjang, tim Astra bersama Tempo Institute pun tak segan untuk turun ke lapangan guna memverifikasi keakurasian data yang diserahkan oleh pendaftar.

Kegiatan SATU Indonesia Awards tak terhenti tatkala malam anugrah SATU Indonesia Awards usai dilaksanakan. Karena, selayaknya kita memberi kail bukannya sekadar ikan, Astra pun berusaha mengupayakan agar program yang dijalankan oleh para penerima apresiasi dapat terus berjalan dengan memberikan pembinaan yang diselenggarakan secara kontinyu. Untuk mengakhiri presentasi sore itu, Yulian Warman pun menjelaskan tentang sembilan yayasan yang dimiliki Astra secara sekilas. Ada banyak kegiatan yang dilakukan oleh kesembilan yayasan tersebut, di antaranya adalah pemberian beasiswa melalui Politeknik Manufatur Astra ataupun pemberdayaan UMKM oleh Yayasan Dharma Bhakti Astra. Acara kemudian dilanjutkan dengan bincang inspiratif yang menyajikan salah satu juri SATU Indonesia Awards, Tri Mumpuni, yang juga merupakan Pendiri Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan. Selain itu, bincang inspiratif yang dipandu oleh Yulian Warman itu pun turut dihadiri oleh Head of Environment & Social Responsibility Astra Riza Deliansyah, Penerima apresiasi SATU Indonesia Awards 2009 Dharma Sucipto, dan penerima apresiasi SATU Indonesia Awards 2014 Resiska Caesaria atau yang biasa disapa Cika.

Sekilas tak ada yang istimewa ketika melihat dua orang pemuda penerima apresiasi SATU Indonesia Awards yang duduk di hadapan para media siang itu. Namun tak lama setelah keduanya menjabarkan apa yang telah mereka lakukan selama ini, maka siapapun setuju jika keduanya merupakan salah satu dari mutiara bangsa yang penuh karya dan memberi banyak manfaat bagi masyarakat sekitar. Dharma Sucipto misalnya. Sejak duduk di bangku SMA, ia dan teman sekolahnya mulai menggagas jajanan sehat yang ia buat sendiri. Bersama teman-temannya ia mengelola lahan milik sekolah untuk ditanami umbi atau kacang-kacangan yang diolah menjadi panganan tradisional nan sehat dan bergizi. Melalui gerakan Small Farming Food Society, ia pun mulai mengajak pengelola kantin sekolah untuk mengurangi penggunaan MSG, bahan pengawet, dan pewarna. Ia juga menyarankan para penjual di kantin sekolahnya untuk mengurani penggunaan plastik serta masih banyak aksi-aksi yang lain. Lalu ada Cika, sang ratu cimol. Apa istimewanya jika ada seseorang yang menjadi pengusaha cimol di usia yang baru menginjak 23 tahun? Ketika ada anak muda memiliki jiwa entrepreneurship saja sudah istimewa, maka ketika Cika melakukan itu sembari beramal maka pantas rasanya jika kita menyebut dara asal Banyumas tersebut luar biasa. Sejak 2005 Cika sudah harus menopang kehidupan keluarganya dengan menjual cimol yang ia jajakan di sela-sela aktivitas kuliahnya. Setelah dua tahun berlalu sejak pertama kali ia menjajakan cimol, ia pun menawarkan waralaba bagi orang yang ingin berjualan cimol seperti dirinya. Namun bukan sekadar waralaba, karena waralaba yang ditawarkannya adalah gratis alias tidak berbayar. Setelah melalui proses survei yang meyakinkan jika sang mitra waralaba berasal dari keluarga yang kurang mampu, maka Cika pun akan memberikan seperangkat waralaba yang terdiri dari gerobak, wajan, capitan dan lain-lain secara cuma-cuma. Para mitra hanya diminta untuk membeli bahan-bahan baku cimol darinya dengan harga yang murah. Dengan aktivitasnya tersebut, Cika secara tidak langsung telah membantu meningkatkan taraf hidup ekonomi masyarakat sehingga mereka dapat mencukupi kebutuhan hidupnya. “Saya sudah tertolong oleh cimol, saya juga ingin cimol ini menolong orang lain,” pungkasnya. Seusai Kick Off Satu Indonesia Awards ini dilaksanakan, maka pendaftaran peserta SATU Indonesia Awards 2015 pun resmi dibuka. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk mendaftar SATU Indonesia Awards, yaitu:

  • Berusia maksimal 35 tahun

  • Individu atau kelompok dengan jumlah anggota minimal tiga orang

  • Kegiatan harus orisinil

  • Penggiat/kegiatannya telah berlangsung minimal dua tahun (khusus kategori teknologi minimal satu tahun

  • Belum pernah menerima penghargaan nasional/internasional

  • Belum terliput media nasional

  • Bukan karyawan Grup Astra maupun Tempo Media Grup

Bagi para pembaca yang ingin mendaftarkan diri ataupun orang-orang disekelilingnya yang memenuhi persyaratan tersebut di atas pada SATU Indonesia Awards, sila kunjungi www.satu-indonesia.com.

Bincang Inspiratif SATU Indonesia Award 2015 (5).JPG
11 views0 comments
bottom of page