top of page

Lokakarya Kramik bersama Kandura

Artikel & Foto: Akbar Keimas Alfareza

Di Indonesia, keramik sudah dikenal sejak zaman neolithikum yang diperkirakan rentang waktunya mulai dari 2500 SM-1500 SM. Saat itu keramik masih digunakan sebagai alat bantu untuk kebutuhan hidupnya. Belakangan, keramik dikemas sedemikian rupa, mulai dari berubah menjadi karya seni hingga tetap pada perutukan awalnya, alat bantu kebutuhan hidup, namun dalam kemasan yang lebih artistik. Bertempat di Galeri Salihara, Jakarta, pada Sabtu 22 Maret 2015, sebuah lokakarya keramik digelar. Lokakarya yang digagas komunitas Salihara ini menghadirkan Kandura, kelompok seniman dan desainer yang membuat obyek-obyek keramik nan fungsional. Kandura dikenal karena memiliki ke khas-an menggabungkan teknik-teknik tradisional, material daur ulang, serta pendekatan modern.

Dalam lokakarya ini peserta diperkenalkan teknik “slip casting,” dengan mencetak benda fungsional (wadah) serta mencetak ornamen yang berhubungan dengan binatang laut. Menggunakan materi tanah liat cair, para peserta diajak mengenal teknik-teknik dasar pembuatan keramik yang lazim digunakan oleh Kandura saat berproduksi. Fauzy Prasetya dari Kandura menyebut bahwa teknik dasar yang diberikan kepada peserta adalah cetak cor tanah liat cair. Proses menyiapkan tanah liat sebelum masuk ke cetakan hingga bagaimana memperlakukan hasil cetak cor tersebut sebelum masuk dalam tungku pembakaran diberikan kepada peserta. Teknik cetak cor menjadi pilihan materi yang disajikan kepada peserta mengingat cara ini sering digunakan Kandura. Kelompok ini dalam sebulan rata-rata memproduksi table ware antara 700 hingga 1.000 keping dan cetak cor menjadi teknik untuk produksi rutin tersebut.

Selain belajar mengenal dan mengolah tanah liat, para peserta juga diajak dalam gallery tour di Galeri Salihara yang tengah memamerkan karya-karya seni tembikar dari Keng Sien. Dalam tur tersebut, kurator Komunitas Salihara Nirwan Dewanto menjadi pemandu para peserta mendapat penjelasan karya. Lokakarya ini diklaim penting bagi pencinta seni keramik, karena melakukan pendekatan berbeda dalam proses penciptaan sebuah karya keramik.

23 views0 comments
bottom of page