top of page

The Power of Social Media

Artikel: Isthi Rahayu | Foto: Yohanes Kus

Tak dapat dipungkiri, jika teknologi informasi dan komunikasi terus berevolusi dengan kecepatan yang luar biasa, membawa manusia pada era konektivitas yang belum pernah terjadi sebelumnya. Hal ini didukung oleh hasil survei dari Nielsen yang menyebutkan jika pada tahun 2014, jumlah pengguna internet atau internet user di Indonesia diperkirakan mencapai 71 juta users.

Dari jumlah itu, 41 juta di antaranya mengakses lewat smarthphone serta 70 juta di antaranya mengakses sosial media seperti Facebook, Twitter, Path, Instagram, LinkedIn, Google+ dan media sosial lainnya. Maka, tak berlebihan rasanya jika sosial media memiliki kekuatan tersendiri yang harus disikapi secara serius sehingga dapat mendatangkan hal yang positif.

Sebagai salah satu negara dengan jumlah pengguna media sosial terbesar di dunia, Indonesia menempati urutan ketiga pengguna Twitter dan urutan keempat untuk Facebook. Hal ini tak dapat dilepaskan dari faktor semakin banyaknya masyarakat yang menggunakan smartphone dan jangkauan layanan internet yang semakin luas dari berbagai provider.

Melihat perkembangan tersebut, maka tak salah jika Indonesia, Jakarta, ditunjuk sebagai salah satu tuan rumah Social Media Week (SMW). Ajang global ini telah digelar sejak tahun 2012 di lebih dari 20 kota di enam benua, dengan lebih dari 70.000 pengunjung dan 5.000 pembicara yang hadir setiap tahunnya. Di Jakarta sendiri, SMW diselenggarakan pada 23-27 Februari 2015 di Mal Pacific Place yang mengangkat tema “Upwardly Mobile: The Rise of The Connected Class.”

SMW 2015 terdiri dari sesi conference selama dua hari (25-26 Februari) dan sesi master class pada 27 Februari. Pada sesi master class, setidaknya ada lima materi yang dibahas dan pastinya mengundang antusiasme dari para peserta. Pada sesi pertama masterclass, digelar bahasan mengenai How to Make Things that People Share yang membahas mengenai virality. Banyak yang pekerjaannya terkait dengan media online mencari tahu bagaimana caranya sebuah viral dapat menjadi buah bibir di dunia maya dan dapat tersebar kepada banyak pengguna internet. Namun bisa dibilang, tidak ada formula baku akan suatu viral yang sukses. Lalu bagaimana caranya agar orang-orang tak tahan untuk dapat menyebarkan viral yang Anda embuskan? Scott Lamb dari BuzzFeed membagikan rahasianya pada para peserta yang hadir. Bahasan selanjutnya adalah mengenai how to Optimizing Your Brand on Extended Media Biasanya, upaya banyak brand untuk menarik perhatian pada audience nya hanya sebatas pada penggunaan metode penyiaran, printing, ataupun digital. Cukupkah metode-metode tersebut untuk diterapkan pada era sekarang ini? Sudahkah pasar yang dibidik berada pada titik jenuh untuk metode-metode tersebut? Pada masterclass ini, Touchten & GLITCH memperkenalkan “extended medias” seperti game, komik, dan film animasi pendek yang saat ini masih jarang digunakan. Metode-metode ini tak hanya berfungsi untuk menciptakan engagement dengan para audience, tetapi juga dapat menciptakan daya tarik dalam waktu singkat namun kontinyu. Masterclass ini diisi oleh para developer game, komik, dan animasi Sunny Gho, Anton Soeharyo, Marlin Sugama.

Masterclass selanjutnya membahas tentang Co-Creation: Maximizing User as Media and Content Generator. Pada kesempatan ini dibahas tentang perubahan content generation dan publication yang sudah berubah sejak hadirnya sosial media di tengah-tengah masyarakat. Pernahkah Anda membayangkan jika konsumen Anda lah yang menjadi pembuat konten dan media komunikasi untuk brand Anda? Pada sesi yang dipandu oleh Benny Fajarai inilah para peserta masterclass akan memahami potensi berkolaborasi dengan konsumen untuk meningkatkan awareness akan brand Anda. Sesi masterclass yang tak kalah menariknya adalah Public Relation Today. Arya Gumilar selaku pembicara akan memaparkan bahasan mengenai bisakah media digital yang dikenal akan kekuatannya untuk melacak apapun itu dapat membuat output sebuah aktivitas PR dapat lebih terukur lagi? Dan bagaimana caranya agar media relation, community relation, CSR dan fungsi-fungsi PR lainnya dapat dimaksimalkan? Masterclass ini merupakan wadah bagi para PR untuk meluaskan wawasan mereka mengenai seberapa besar peluang dengan mengadaptasi pendekatan strategis dalam memanfaatkan media digital dan sosial.

Gelaran masterclass hari itu ditutup dengan tema Taking Action with Comparative Analytics yang mengusung Jonathan See sebagai pembicara. Tentunya, masterclass yang diselenggarakan tersebut mendapat sambutan hangat dari para pesertanya. Diharapakan, Indonesia bisa kembali mendapatkan kehormatan untuk menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan Social Media Week di tahun-tahun mendatang.

41 views0 comments
bottom of page