top of page

Kisah Cinta Sampik Engtay Berbalut Legong

Artikel & Foto: Isthi Rahayu

Masih kental dengan nuansa perayaan Imlek, tim Seputar Event menerima undangan peliputan dari Galeri Indonesia Kaya yang terletak di West Mall Grand Indonesia Shopping Town lantai 8. Namun yang menarik adalah, lakon ini dimainkan oleh Bengkel Tari AyuBulan, komunitas tari yang fokus pada konservasi tali Bali. Maka, sembari menerka seperti apa lakon Sampik Engtay ini akan dikemas, selama itu pula tim Seputar Event tak sabar menanti datangnya tanggal 22 Februari, saat di mana pergelaran ini diselenggarakan.

Tepat pukul 14.00 WIB, Reporter Seputar Event sudah tiba di Galeri Indonesia Kaya. Masih satu jam hingga pertunjukan berlangsung, namun Penikmat Seni yang ingin menyaksikan pertunjukan ini sudah mengular di depan pintu masuk. Reporter Seputar Event semakin penasaran dengan jalannya pertunjukan.

Sesaat melewati pintu masuk, para Penikmat Seni yang hadir dibagikan selendang berwarna merah atau kuning ditambah bunga kemboja. Hanya dengan dua ornamen itu saja, atmosfer Pulau Dewata pun semakin menyeruak.

Setelah menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, lampu yang menerangi auditorium Galeri Indonesia pun dipadamkan. Ruangan yang mendadak senyap pun dikejutkan dengan permainan Gamelan Semar Pagulingan yang mengiringi masuknya seorang penari Legong, Engtay. Ya, Sampik Engtay merupakan cerita rakyat Tiongkok yang dikenal di seluruh dunia, termauk Bali. Kali ini lakon Sampik Engtay dikemas dalam bentuk tari legong, yaitu tarian yang biasanya digunakan untuk menyampaikan cerita tertentu seperti legenda bahkan mitos. Penampilan Sampik saat membuka acara disusul dengan kehadiran empat orang penari lainnya yang turut menari berlenggak lenggok.

Adalah Engtay, seorang perempuan muda yang harus menyamar sebagai laki-laki demi mencapai keinginannya untuk sekolah. Tak dinyana, ia lantas jatuh cinta dengan Sampik, teman satu asramanya.

Kisah Cinta Sampik Engtay Berbalut Legong (9).JPG
23 views0 comments
bottom of page