top of page

Pelatihan XXI Short Movie Festival

Artikel & Foto: Akbar Keimas Alfareza

Pelatihan XXI Short Movie Festival (3).JPG

Tak sekadar kompetisi film pendek, XXI Short Film Festival juga merupakan wadah bagi para film maker untuk merealisasikan ide ceritanya melalui Pitching Forum. Pada gelaran yang masuk ke tahun kedua ini, para film maker pemula bisa mempresentasikan ide cerita film pendek mereka. Yang teristimewa, peserta dengan ide terbaik juga berkesempatan untuk mendapatkan pendanaan guna memproduksi film pendeknya. Film yang sudah diproduksi tersebut akan ditayangkan secara eksklusif dalam Gala Premier Pitching Forum Films di XXI Short Film Festival tahun berikutnya.

Pelatihan XXI Short Movie Festival (1).JPG

Sebelum acara puncak digelar, XXI Short Film Festival selalu konsisten menghadirkan Pitching Forum Workshop bagi para peserta yang mengikuti kompetisinya. Sebanyak 63 peserta terbaik XXI Short Film Festival 2015 berkumpul di Djakarta Theater untuk mendapatkan pelatihan. Acara Pitching Forum Workshop ini dilangsungkan selama dua hari, 19-20 Januari 2015. Di hari pertama ini, Pitching Forum Workshop mengulas tentang Penulisan Skenario dan Penyutradaraan. Untuk penulisan skenario, pembicaranya adalah Adi Nugroho, selaku perwakilan dari PILAR (Penulis Indonesia Layar Lebar) sementara untuk penyutradaraan dipandu oleh Affandi Abdul Rahman dari MNC Pictures. Workshop pada hari kedua sendiri dihadiri oleh 77 orang peserta. Jumlahnya meningkat dari hari pertama yang—hanya—dihadiri oleh 63 peserta. Secara khusus, di hari kedua workshop mengangkat tema tentang post production. Pada sesi post production ini menghadirkan Sastha Sunu sebagai perwakilan dari SAE Institute dalam perannya sebagai pihak yang memfasilitasi pitching forum nantinya dan berbagi tentang post production.

Pelatihan XXI Short Movie Festival (2).JPG

Menurut Sastha, proses pasca produksi itu sebenarnya sangat berkaitan erat dengan proses sebelumnya, yaitu masa pra produksi maupun masa ketika sedang produksi. "Mereka yang bekerja di pasca produksi, baik editor, sound designer, atau animasi, bukan berarti santai-santai menunggu selesainya pra produksi dan produksi," ungkapnya. Kemudian ia melanjutkan, "Semuanya harus peduli dan ngobrol bareng bersama seluruh tim, bahkan dengan tim pra produksi. Pertemuan pasca produksi itu justru terjadi di pra produksi, bukan pada setelah selesai syuting, nggak pernah ada," tegas Sastha Sunu.

Pelatihan XXI Short Movie Festival (5).JPG

XXI Short Film Festival 2015 tercatat menarik hingga 641 pendaftar film pendek. Hingga saat ini, peserta sudah mencapai tahap 30 besar. Selanjutnya, 10 tim terbaik saat workshop akan dipilih lagi untuk mempresentasikan ide cerita film pendek mereka. Ide yang kelak dikembangkan menjadi rangkaian imaji bergerak. Presentasi akan dilakukan pada 18 Maret 2015 di Epicentrum XXI di hadapan dewan juri yang terdiri dari produser-produser dari Asosiasi Produser Film Indonesia (APROFI) dan panitia XXI Short Film Festival. Dari sesi Pitching Presentation akan dipilih tiga proyek terbaik yang akan diumumkan pada Awarding Night XXI Short Film Festival pada 22 Maret 2015. Masing-masing pemenang akan mendapatkan dana produksi sebesar Rp 10 juta.

Pelatihan XXI Short Movie Festival (4).JPG

Tidak sampai di situ, peserta juga akan menjalani proses produksi film pendeknya dengan didampingi mentor dari Penulis Indonesia Layar Lebar (PILAR), Indonesia Film Director Club dan Indonesia Editor Club. Dengan adanya workshop untuk para peserta ini, diharapkan XXI Short Film Festival 2015 ini akan mampu memberikan hasil yang lebih baik dari pagelaran yang sebelumnya.

36 views0 comments
bottom of page