top of page

Tim Ekskursi IMA FTUI Angkat Arsitektur Tradisional Orang Rimba

Artikel & foto: Eko Rahmanto

Tim Ekskursi IMA FTUI Angkat Arsitektur Tradisional Orang Rimba (5).JPG

Menjelang tutup tahun, sangatlah bijak jika kita bertanya: sudah seberapa jauh kita mengenal Indonesia hingga saat ini? Mungkin kita sudah cukup mengenal wisata, makanan, pakaian bahkan tarian khas Indonesia yang terdiri dari berbagai macam latar budaya. Namun bagaimana dengan arsitektur atau rumah-rumah khas Indonesia? Kekayaan budaya Indonesia tak sebatas pada pakaian, makanan, tarian, musik dan keseharian masyarakat semata, namun juga arsitekturnya. Inilah yang coba diangkat oleh Tim Ekskursi Arsitektur UI 2014 dari Ikatan Mahasiswa Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Indonesia (IMA FTUI) dalam pameran Ekskursi Bukit 12. Pada event ini mereka mencoba mengangkat kekayaan arsitektur Orang Rimba (Suku Anak Dalam) Jambi.

Tim Ekskursi IMA FTUI Angkat Arsitektur Tradisional Orang Rimba (2).JPG

Dalam pameran yang diselenggarakan di Galeri Hadiprana, Kemang, Jakarta Selatan pada 18-21 Desember 2014, Tim Ekskursi Arsitektur IMA FTUI mencoba menjabarkan bentuk dan fungsi dari setiap jenis rumah yang dibangun Orang Rimba hasil penelitian mereka di Bukit Dua Belas, Jambi, sebelumnya. Dari sini diketahui bahwa Orang Rimba membangun beberapa jenis rumah sesuai fungsinya. Ada Rumah Godong yang dibangun jika sedang menetap dan membuka ladang, Rumah Di Tanoh yang digunakan untuk ritual, Belalapion yang digunakan untuk tempat beristirahat sementara saat Orang Rimba berburu, dan lain sebagainya.

Tim Ekskursi IMA FTUI Angkat Arsitektur Tradisional Orang Rimba (4).JPG

Yang menarik, di pameran ini juga disajikan miniatur tiap jenis rumah yang dibuat semirip mungkin. Hal ini tentu saja memberikan gambaran yang jelas tidak hanya tentang bangunannya, tapi juga kehidupan Orang Rimba. Seorang pemandu juga disiapkan guna menjelaskan dengan rinci tiap-tiap bangunan, bahkan kisah unik selama perjalanan. Tidak hanya pameran, penelitian tim Ekskursi IMA FTUI juga dituangkan dalam sebuah buku berjudul "Rimba: Menapak Jenggala." Selain itu hasil penelitian dari perjalanan juga dipresentasikan di depan pemuda internasional pada International Seminar on Vernacular Settlements-7 di Istanbul Teknik Universitesi, Turki, Oktober 2014. Kegiatan penjelajahan dan penelitian ini merupakan agenda rutin Tim Ekskursi IMA FTUI tiap tahunnya. Sebelumnya mereka pernah berpetualang ke Wakatobi, Mentawai, Alor, Sumba, Banjar, Bali, Trowulan, dan lain-lain. Sangat menarik untuk dinanti arsitektur mana lagi yang akan digali tim ini di ekspedisi tahun depan.

20 views0 comments
bottom of page