top of page

Forum Posts

Reiri R Tusin
Apr 23, 2018
In Seni & Budaya
Musik Dangdut sudah lama menjadi bagian dari budaya yang tumbuh dan berkembang sangat kuat di tengah masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, penulis cerita dan sutradara Agus Noor sudah cukup lama berobsesi untuk mengolah lagu-lagu dangdut Pantura ke dalam kisah bergaya komedi. Pada tanggal 20-21 April 2018 yang lalu, Indonesia Kita kembali mengadakan lakon dengan tema Budaya Pop: Dari Lampau ke Zaman Now. Lakon yang dinamakan Princess Pantura ini diselenggarakan di Graha Bahakti Budaya dan didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation. Princess Pantura mengisahkan tentang persaingan dua orang biduan kampung dari Pantura untuk menjadi penyanyi dangdut terkenal. Lakon ini menampilkan JKT48, Cak Lontong, Akbar, Marwoto, Tarzan, Silir Pujiwati, Sruti Repati, Daniel Christianto, Inayah Wahid, Mucle, Arie Kriting, Kelompok Trio GAM dan diiringi oleh Orkes Melayu Banter Banget. Lakon dibuka dengan kata sambutan dari Butet Kartaredjasa. Dan kemudian TV raksasa muncul dan menampilkan kolaborasi antara JKT48, Sruti Repati dan Daniel Christanto. Buat para member idol group JKT48, ini adalah pengalaman yang baru. Tidak hanya menyanyi, 2 member dari idol group ini, Aya dan Desy, juga ikut memainkan peran sebagai gadis kampung Pantura. Para member JKT48 juga berpartisipasi dalam Princess Pantura Idol, sebuah ajang pencarian bakat untuk menjadi penyanyi dangdut. Tak hanya mengisahkan perjuangan biduan yang ingin menjadi penyanyi dangdut terkenal, pentas ini juga mengisahkan seorang caleg yang berambisi untuk mendapatkan suara dari masyarakat Pantura. Komedi dan musik dangdut yang dikemas sedemikan rupa sehingga menjadikannya sebuah pentas yang sangat menghibur.
Princess Pantura content media
0
0
15
Reiri R Tusin
Sep 10, 2017
In Seni & Budaya
Dalam beberapa tahun terakhir ini, ada begitu banyak festival bertemakan kebudayaan Jepang. Pada tanggal 2-3 September 2017 yang lalu, untuk pertama kalinya diadakan sebuah festival kebudayaan Jepang dengan nama Nakama Festival. Festival ini memang agak berbeda dari festival lain dengan tema yang sama. Festival yang diadakan di Ecopark Ancol- Jakarta ini hadir mengusung tema “Machi” yang berarti “Kota”. Dengan tema ini, Nakama Festival menyuguhkan konsep suasana kota dimana kota tersebut terdiri dari kegiatan komunitas, entertainment, edukasi dan kuliner. Dengan area yang sangat luas, Lokasi festival pun terbagi mejadi dua, ada lokasi indoor dan outdoor. Yang unik dari festival ini adalah pengunjung dapat beristirahat di tenda camping yang sudah disediakan. Ada juga berbagai macam wahana permainan, seperti “Bungee Running”, “Bungee Trampolin”, “Rodeo” dan “Double Slide”. Berbagai macam komunitas juga hadir di festival ini. Ada juga Kids corner, dimana keluarga dengan anak-anak dapat membawa anak-anaknya untuk bermain dan belajar mebuat origami, art & craft Jepang. Berbagai macam pertunjukan juga dibawakan oleh komunitas ini. Selain itu, juga ada kompetisi cosplay yang diikuti oleh banyak peserta. Pengunjung bisa mencicipi berbagai macam kuliner khas Jepang sambil menikmati pertunjukan musik. Beberapa guest star ikut diundang ke acara ini, termasuk Do as Infinity, JKT48, Enka Girls, Shojo Complex dan Hiroaki Kato. Ada satu wahana yang menarik banyak peserta, yaitu Rumah Hantu/ Obake dengan tema Aokigahara. Salah satu guest star di festival ini, Enka Girls, juga ikut mencoba masuk ke Rumah Hantu ini bersama dengan beberapa pengunjung yang beruntung. Begitulah keunikan dari Nakama Festival ini. Tertarik untuk mencoba? See you next year! -Reiri-
Keunikan Nakama Festival content media
0
0
45

Reiri R Tusin

More actions
bottom of page